ALQURAN DAN ILMU PENGETAHUAN

Di dunia ini masih banyak orang yang meragukan kebenaran Al quran sebagai firman dari Allah, bahkan Alquran dikatakan sebagai omong kosong.
Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
Al quran memiliki kelebihan dibandingkan dengan kitab-kitab lain yang telah diturunkan Allah, Al Qur’an adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak sekali sisi keajaiban yang membuktikan fakta ini. Salah satunya adalah fakta bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad ke-20 ternyata telah dinyatakan Al Qur’an sekitar 1400 tahun lalu. Tetapi, Al Qur’an tentu saja bukanlah kitab ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah ayatnya terdapat banyak fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat akurat dan benar yang baru dapat ditemukan dengan teknologi modern. Fakta-fakta ini belum dapat diketahui di masa Al Qur’an diwahyukan, dan ini semakin membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah. Disini, Alquran mengajak manusia untuk membuktikan kebenaran Alquran dengan menggali ilmu pengetahuan. Al quran juga bukan contekan dari kitab ilmu pengetahuan karena hanya memuat fakta-fakta ilmiah yang benar dan bukan yang salah.

MATAHARI DAN BULAN BERGERAK SESUAI DENGAN ORBITNYA
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah Berfirman :
[21.33] Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Disebutkan juga pada ayat yang lain, bahwa matahari tidak statis tapi bergerak dalam orbit tertentu:
[36.38] dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Mukjizat dari Allah yang disampaikan dalam Al-Qur’an sejak 1400-an tahun yang lalu kepada Nabi Muhammad SAW di jazirah Arab ini baru dapat ditemukan faktanya pada pengamatan astronomi di zaman modern. Menurut perhitungan para astronom, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa 7200 km/jam ke arah bintang Vega pada orbit tertentu yang disebut dengan Solar Apex. Ini berarti bahwa matahari bergerak kira-kira 17.280.000 km/hari. Bersama dengan matahari, semua planet-planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga menempuh jarak yang sama. Di samping itu, semua bintang di alam jagad raya mempunyai gerak yang sama yang terencana.

JAGAD RAYA PENUH DENGAN JALUR-JALUR DAN ORBIT-ORBIT
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
[51.7] Demi langit YANG MEMPUNYAI JALAN-JALAN,
Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam raya dengan hampir 200 milyar bintang didalam masing-masing galaksi. Kebanyakan dari bintang-bintang ini mempunyai planet, dan kebanyakan planet mempunyai satelit. Semua benda-benda langit ini bergerak dalam suatu orbit yang dihitung secara akurat. Selama jutaan tahun masing-masing telah “berenang” sepanjang orbitnya sendiri dalam suatu harmoni dan keteraturan yang sempurna satu sama lain. Disamping itu, banyak komet juga bergerak, pada orbit-orbit yang ditentukan untuknya. Orbit di jagad raya tidak hanya terbatas pada benda-benda langit. Galaksi juga bergerak dalam suatu kecepatan yang luar biasa dalam suatu orbit yang terhitung dan terencana. Selama gerakan ini, tidak satupun dari benda-benda langit ini, yang melintasi satu sama lain atau berbenturan satu sama lain.
Tentu saja ketika Al-Qur’an diwahyukan, manusia tidak memiliki teleskop atau tekhnologi pengamatan yang canggih untuk mengamati jutaan kilometer ruang angkasa, juga tidak mempunyai pengetahuan modern, fisika atau astronomi. Oleh karenanya, pada waktu itu tidak mungkin untuk menentukan secara ilmiah bahwa ruang angkasa penuh dengan “jalur dan orbit” sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini. Tetapi, ini dinyatakan secara terbuka di Al-Qur’an yang diwahyukan pada waktu itu, karena Al-Qur’an merupakan firman Allah.

JAGAT RAYA YANG MENGEMBANG
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
[51.47] Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya KAMI BENAR-BENAR MELUASKANNYA.
Kata “langit” sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di berbagai tempat dalam Al-Qur’an dengan arti ruang dan jagad raya. Sekali lagi disini, kata tersebut digunakan dalam arti ini. Dengan kata lain, didalam Al-Qur’an diwahyukan bahwa jagad raya ini “berkembang”. Dan ini merupakan kesimpulan sebenarnya yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan sekarang.
Sampai awal abad 20, satu-satunya pandangan yang berlaku di dunia Ilmu Pengetahuan adalah bahwa “jagad raya mempunyai sifat yang konstan dan telah ada sejak waktu yang tidak terbatas”. Tetapi riset, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan tekhnologi modern, telah mengungkapkan bahwa jagad raya sebenarnya telah dimulai diciptakan, dan terus “berkembang”.
Pada awal abad ke-20, ahli fisika Rusia yang bernama Alexander Friedman dan ahli kosmologi Belgia yang bernama Georges Lemaitre secara teoritis menghitung bahwa jagad raya ini selalu dalam keadaan bergerak dan berkembang.
Fakta ini dibuktikan juga oleh data observasi pada tahun 1929. ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, ahli astronomi Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus menerus bergerak menjauh satu sama lain. Sebuah jagad raya dimana ia bergerak menjauh dari yang lainnya menunjukkan suatu jagad raya yang terus menerus berkembang. Fakta ini dijelaskan dalam Al-Qur’an ketika masih belum ada orang yang mengetahuinya. Ini karena Al-Qur’an merupakan firman Allah, Pencipta, dan Penguasa seluruh alam.

FUNGSI PENTING LANGIT (LAPISAN ATMOSFER) BAGI KELANGSUNGAN HIDUP DI BUMI
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
[21.32] Dan Kami menjadikan langit itu sebagai ATAP YANG TERPELIHARA, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
Ciri langit ini telah dibuktikan oleh riset ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20.
Atmosfer yang mengelilingi bumi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Sambil menghancurkan banyak meteor-meteor besar dan kecil ketika mencapai bumi, atmosfer ini mencegahnya jatuh ke bumi dan merusak makhluk hidup.
Disamping itu, atmosfer menyaring berkas sinar yang datang dari ruang angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Yang menarik, atmosfer hanya membiarkan sinar-sinar dekat ultra violet, dan gelombang radio. Semua radiasi ini penting bagi kehidupan. Berkas sinar dekat ultra violet, yang hanya sebagian masuk kedalam atmosfer sangat penting bagi fotosintesis tumbuhan dan kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sebagian besar berkas ultra violet yang intens yang dipancarkan dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya sebagian kecil saja dari spektrum ultra violet yang sampai ke bumi.
Fungsi perlindungan atmosfer tidak hanya sampai disini. Atmosfer juga melindungi bumi dari dinginnya luar angkasa yang membekukan yaitu sekitar minus 270 derajat celcius..
Bukan hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek yang berbahaya ini. Disamping atmosfer, Sabuk Van Allen, sebuah lapisan yang disebabkan oleh medan megnaetik bumi, juga berfungsi sebagai pelindung terhadap radiasi yang berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain, sangat mematikan terhadap makhluk hidup. Apabila tidak ada Sabuk Van Allen, ledakan yang hebat dari energi yang disebut dengan solar flares yang sering kali terjadi pada matahari akan menghancurkan semua kehidupan di muka bumi.
Doktor Hugh Ross mengatakan sesuatu yang penting mengenai Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan yang paling tinggi diantara planet didalam sistem solar kita. Inti besar yang terdiri dari nikel dan besi bertanggung jawab atas medan magnet kita yang besar. Medan magnet ini menghasilkan pelindung radiasi Van Allen, yang melindungi bumi dari bombardir radiasi. Apabila pelindung ini tidak ada, kehidupan tidak akan mungkin ada diatas bumi. Satu-satunya planet lain yang berbatu yang
mempunyai medan magnet adalah Mercurius -tetapi kekuatan medannya 100 kali lebih lemah dari dari kekuatan medan magnet bumi. Bahkan Venus, saudara planet kita, tidak mempunyai medan magnet sama sekali. Pelindung radiasi Van Allen merupakan suatu rancangan yang unik pada bumi
Energi yang dipancarkan dalam salah satu ledakan saja yang terdeteksi pada tahun-tahun terakhir dihitung ekuivalen dengan deteksi 100 juta bom atom yang sama yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah ledakan, diamati bahwa jarum magnetik kompas menunjukkan gerakan yang luar biasa dan 250 km diatas atmosfer bumi, suhu meningkat diatas 2500 derajat celcius.
Singkatnya, suatu sistem yang sempurna bekerja diatas bumi kita. Dia mengelilingi bumi dan melindungi bumi kita dari ancaman eksternal. Para ilmuwan baru-baru ini saja mengetahui, tetapi di abad-abad yang lalu, Allah memberitahukan kepada kita dalam Al-Qur’an tentang fungsi atmosfer bumi sebagai suatu lapisan pelindung.

7 LAPISAN LANGIT
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
[2.29] Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya TUJUH LANGIT. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
[41.12] Maka Dia MENJADIKANNYA TUJUH LANGIT dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai lapisan yang terletak diatas satu sama lain. Disamping itu, atmosfer ini sama seperti yang digambarkan Al-Qur’an, persis tujuh lapisan. Didalam sumber-sumber yang ilmiah, subyek ini diuraikan sebagai berikut:
Para ilmuwan telah menemukan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Lapisan ini berbeda dalam sifat-sifat fisik seperti tekanan dan jenis-jenis gas. Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi disebut TROPOSFER (1). Troposfer ini mengandung sekitar 90% dari total massa atmosfer. Lapisan diatas Troposfer disebut STRATOSFIR (2). LAPISAN OZON (3) merupakan bagian dari Stratosfir dimana penyerapan berkas ultra violet terjadi. Lapisan diatas Stratosfir disebut MESOSFIR (4). TERMOSFIR (5) terletak diatas Mesosfer. Gas-gas yang mengalami ionisasi membentuk suatu lapisan didalam Termosfer yang disebut IONOSFIR (6). Bagian terluar dari Atmosfer bumi membentang sekitar 480-960 Km. Bagian ini disebut dengan EKSOSFIR (7).
Maka jika kita menghitung jumlah lapisan yang dikutip pada sumber diatas kita melihat bahwa atmosfer terdiri dari persis tujuh lapisan sebagaimana dijelaskan dalam ayat tsb:
1. Troposfir
2. Stratosfir
3. Ozonosfir
4. Mesosfir
5. Ionosfir
6. Termosfir
7. Eksosfir

Dengan ditemukannya fakta-fakta ini, semakin membuktikan bahwa Alquran adalah firman dari Allah dan bukan karangan yang dibuat-buat oleh Nabi Muhammad SAW yang hidup di tanah tandus jazirah Arab pada zaman dengan tanpa teknologi cangih seperti yang dituduhkan kebanyakan orang-orang non-muslim.

This entry was posted in Edisi Bahasa Indonesia. Bookmark the permalink.

Leave a comment